MANAJEMEN ORGANISASI
PENGANTAR BISNIS
MANAJEMEN ORGANISASI
MANAJEMEN ORGANISASI
DISUSUN OLEH : TARICHA PUTRI NABILA
DOSEN PENGAMPUH : KHAIRUL
ANUWAR, ST, MM
KATA PENGANTAR
Puji serta
syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt
yang telah memberikan rahmat, nikmat serta karunia-Nya kepada saya,
karena atas kehendak-Nya pulalah saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Tema atau judul
dari makalah ini adalah “MANAJEMEN ORGANISASI”. Adapun isi dari makalah ini
adalah tentang pengertian manajemen organisasi, asas-asas organisasi, bentuk
stuktur organisasi, serta penyebab sulitnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) berkembang.
Harapan saya
semoga makalah ini dapat bermanfaat, sehingga dapat menambah pengetahuan bagi
para pembaca. Kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,
saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan dan penyelesaian makalah ini dari awal sampai akhir. Dan semoga
Allah swt senantiasa selalu meridho’i segala usaha kita.
Binjai, Oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan
Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.
MANAJEMEN
ORGANISASI
1.
Asas-Asas
Organisasi
2.
Bentuk Struktur
Organisasi
3.
Penyebab
Sulitnya Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM)
Berkembang
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen
merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang
tersedia semaksimum mungkin. Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan
seorang pimpinan karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input
menjadi output melalui proses manajemen.
Kegiatan peranan yang harus dilakukan seorang manajer akan selalu dan harus
ada disetiap jenjang manajemen dalam struktur organisasi baik di posisi manajer
puncak, madya, dan lini. Perbedaan nya hanyalah terletak pada wewenang dalam
mengambil keputusan di mana semakin ke atas seseorang dalam kedudukan nya pada
posisi organisasi maka semakin besar kewenangannya dalam mengambil keputusan.
Organisasi
adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat luas, sebab hampir di
setiap lapisan masyarakat memiliki organisasi untuk menjalankan suatu tujuan
yang ingin dicapai. Setiap orang memiliki dasar untuk memimpin yang juga
merupakan bagian dari organisasi, paling tidak setiap masing-masing orang
memimpin dirinya sendiri dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Dewasa
ini organisasi semakin berkembang, karena organisasi sangat di perlukan dalam
pembagian tugas baik secara individual, maupun sosial (bersama-sama). Maka dari
itu penting bagi kita, mempunyai pengetahuan tentang manajemen dan organisasi
agar dapat mengembangkan potensi diri sebaik mungkin, terutama dalam
keorganisasian. Organisasi sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga organisasi merupakan suatu hal yang penting yang harus di pelajari
dengan baik. Oleh sebab itu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dari
manajemen organisasi, asas-asas organisasi, bentuk struktur organisasi, serta
penyebab sulitnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkembang.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan masalah-masalah
yang akan dibahas pada penulisan kali ini, yaitu sbb:
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen
Organisasi?
2. Apa saja Asas-Asas Organisasi?
3. Apa saja Bentuk Struktur Organisasi?
4. Apa Penyebab Sulitnya Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Berkembang.?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk Mengetahui Pengertian dari
Manajemen Organisai,
2.
Untuk Mengetahui Apa Saja Asas-Asas
Organisasi,
3.
Untuk Mengetahui Apa Saja Bentuk
Struktur Organisasi, dan
4. Untuk Mengetahui Apa Penyebab Sulitnya
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berkembang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MANAJEMEN ORGANISASI.
Manajemen
pada dasarnya belum memiliki defenisi yang baku dan tetap serta disetujui
secara universal. Meskipun demikian, istilah manajemen ini diartikan dalam
defenisi yang memiliki pokok pengertian yang sama satu dan lainnya, meskipun
terdapat beberapa penambahan dan pengurangan. Sebagai contoh, Mary Parker
Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Defenisi ini berarti bahwa seseorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain umtuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrol sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efisien.[1]
Organisasi merupakan sejumlah orang yang
bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama, maka manajemen adalah usaha
menggerakkan orang yang ada dalam organisasi melakukan sesuatu untuk mencapai
tujuan. Organisasi menjadi wadah bagi berlangsungnya manajemen. Dikemukakan bahwa:
“Management as a process of getting
things done through and with people operating in organize group” (Matteson
dan Ivancevich, 1989:21). Dari pendapat ini dipahami bahwa manajemen adalah
proses melakukan usaha memperoleh tindakan melalui pekerjaan orang dalam
kesatuan kelompok.[2]
Manajemen dan
organisasi merupakan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Keberadaan
organisasi merupakan wadah bagi manajemen, tetapi manajemen pula yang
menentukan gerak dan nafas organisasi. Artinya organisasi tidak dapat
digerakkan tanpa manajemen dan sebaliknya manajemen hanya dapat
diimplementasikan dalam organisasi. Dijelaskan mengenai defenisi manajemen,
yaitu: “management as being responsible for the attainment of objectives,
taking place within a structured organization and with prescribed roles”
(Mullins, 1989:199). Defenisi ini menjelaskan bahwa manajement mencangkup orang
yang melaksanakan tanggung jawab mencapai tujuan dalam suatu struktur
organisasi dan peran yang jelas. Itu artinya, manajemen berkaitan dengan organisasi.
Didalam organisasi ada struktur yang jelas dengan pembagian tugas dan
kewenangan formal sebagai upaya menggerakkan personil melakukan tugas mencapai
tujuan.[3]
1.
Asas-Asas Organisasi.
Asas
Organisasi atau biasa disebut dengan prinsip organisasi adalah berbagai pedoman
yang sejauh mungkin hendaknya dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi
yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancar. Asas-asas
organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Pembagian Kerja.
Asas pembagian kerja berkaitan dengan pejabat ataupun
pimpinan yang akan menempati jabatan dalam satuan unit organisasinya agar roda
organisasi bisa berjalan dengan lancar. Dalam melaksanakan pembagian kerja,
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Pucuk pimpinan sampai dengan pimpinan
paling bawah harus mempunyai tujuan yang jelas.
2) Tiap unit organisasi harus mempunyai
rincian aktivitas yang jelas.
3) Variasi tugas bagi seorang pimpinan
hendaknya yang sejenis atau yang erat hubungannya.
4) Penetapan posisi tiap pejabat hendaknya
dilakukan secara tepat.
5) Beban tugas antar tiap pimpinan atau
pejabat hendaknya merata atau adil.
6) Pembagian kerja untuk setiap pejabat
seharus terhindarkan dari unsur nepotisme.
7) Penambahan atau pengurangan pejabat
harus didasarkan dari perubahan volume pekerjaan.
b.
Rentang Kendali.
Rentang kendali manajemen ialah beberapa bagian atau
beberapa orang yang bisa ditempatkan dibawah pimpinan seseorang. Hal tersebut
sangat penting karena kemampuan seseorang untuk mengendalikan unit-unit
organisasi ataupun orang lain pada umumnya mempunyai keterbatasan.
Besarnya rentang kendali ini biasanya tergantung dari
teknologi, kerumitan tugas, serta profesionalisme para karyawannya. Rentang
kendali yang besar ini mengarah pada organisasi “flat structure”, dan kebalikannya yaitu “tall structure”. Lalu mana yang lebih baik, jawabannya tergantung
dari situasi dan kondisinya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi luas dan sempitnya
rentang kendali bisa dilihat dari dua sisi, antara lain yaitu:
1) Sisi Objektif, yaitu: bentuk pekerjaan,
letak bawahan, stabil-labilnya organisasi, jumlah tugaskepada atasan, waktu
penyelesaian pekerjaan.
2) Sisi Subjektif, yaitu: pengalaman,
kecakapan, kesehatan dan umur seorang atasan dan bawahan.
c.
Koordinasi.
Koordinasi merupakan proses untuk memadukan tujuan dan
aktivitas dari unit-unit yang ada, agar tujuan yang telah ditetapkan secara
keseluruhan bisa tercapai. Tanpa koordinasi, terdapat kemungkinan masing-masing
kerja keras, namun kurang mendukung organisasi bahkan dapat merugikan organisasi.
Asas koordinasi ini dibutuhkan agar suatu organisasi
mempunyai keselarasan aktivitas diantara satuan/unit organisasi maupun diantara
pimpinannya. Dengan adanya keselarasannya tersebut maka bisa dihindari adanya
sebuah konflik, duplikasi pekerjaan, rebutan sumber atau fasilitas, dan adanya
delay antara aktivitas.
1)
Alasan diperlukannya koordinasi.
Terdapat beberapa hal yang menjadi alasan mengapa
koordinasi sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, alasan tersebut yaitu
sebagai berikut:
a) Perbedaan Sikap dan Pandangan
Orang cenderung lebih dipengaruhi pandangan tujuan
organisasi yang lebih langsung menjadi tanggung jawab mereka, misalnya bagian
pemasaran, akan merasa paling penting dari organisasi ialah kegiatan pemasaran.
b) Perbedaan Orientasi Waktu.
Bagian
produksi, cenderung lebih berorientasi jangka operasional, dibandingkan dengan
bagian pengembangan produk, yang cenderung lebih berorientasi jangka panjang.
c) Perbedaan Hubungan Antara Manusia.
Seperti misalnya pada bagian produksi cenderung pragmatis
dan rutin, serta peroses komunikasi kurang berkembang, berbeda halnya dengan
bagian pemasaran, yang sangat variatif dan proses komunikasi cenderung
berkembang.
d) Perbedaan Formalitas.
Unit-unit organisasi yang pada umumnya mempunyai metode
dan standar yang berbeda untuk mengukur kemajuan/hasil kerja. Terdapat beberapa
kegiatan organisasi yang bisa secara jelas terukur baik itu dari segi ongkos,
kualitas, waktu dan ada juga yang tidak jelas terukurnya.
2)
Koordinasi Efektif.
Untuk bisa mencapai koordinasi yang efektif antar
kegiatan dalam organisasi, diperlukan beberapa pendekatan. Terdapat tiga jenis
pendekatan, antara lain yaitu:
a)
Pendekatan Teknik Manajemen.
· Aturan dan Prosedur, dengan adanya pedoman semua orang
bisa bertindak secara tepat serta mandiri,
· Hirarkhi Manajerial, rantai perintah yang terbentuk dalam
organisasi, mempermudah aliran informatika serta kerjasama antara unit
organsisasi.
· Rencana dan sasaran, sebagai sarana untuk koordinasi yang
baik, hal ini karena bisa mengarahkan kegiatan dari setiap unit organisasi.
b)
Peningkatan Potensi Koordinasi.
· Hubungan lateral, hubungan yang langsung bersangkutan,
dapat berupa kontak langsung, bentuk komisi ataupun gugus.
· Sistem informasi vertikal, dengan proses informasi dari
atas ke bawah dan juga dari bawah ke atas, akan bisa membantu proses
koordinasi.
c) Pengurangan Kebutuhan Koordinasi.
· Pembentukan unit-unit organisasi yang mandiri. Kebutuhan
atas koordinasi bisa dikurangi dengan cara membentuk unit-unit
· organisasi yang bisa melaksanakan seluruh aspek tugas
secara mandiri.
· Penyediaan tambahan sumber daya. Penyediaan tambahan
sumber daya dan dana adalah cara untuk menempuh jalan keluar untuk membentuk
unit-unit organisasi mengatasi persoalan-persoalannya.
d.
Pelimpahan Wewenang.
Pelimpahan wewenang adalah penyerahan sebagian hak untuk
mengambil keputusan yang dibutuhkan agar tugas dan tanggung jawab tetap bisa
dilaksanakan dengan baik oleh seorang pimpinan ke pimpinan lainnya. Hal ini
bisa terjadi jika seorang atasan memimpin bawahan dengan jumlah yang banyak
serta kemampuan yang terbatas. Semakin banyak bawahan maka secara relatif akan
semakin besar beban atasan.
Manfaat yang didapatkan jika terjadi pelimpahan wewenang,
antara lain yaitu:
1)
Tiap tugas dapat dikerjakan pada
tingkat yang tepat
2)
Pimpinan dapat melakukan pekerjaan yang
pokok-pokok saja
3)
Keputusan-keputusan dapat dibuat dengan
lebih tepat
4)
Mengurangi sikap selalu menunggu
perintah
5)
Meningkatkan inisiatif dan rasa
tanggung jawab
6) Pelayanan dapat terus ditingkatkan
walaupun pimpinan yang bersangkutan memiliki halangan.
e.
Fleksibilitas.
Asas fleksibilitas menyatakn bahwa struktur organisasi
semestinya mudah diubah serta disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang
terjadi tanpa harus mengurangi kelancaran aktivitas-aktivitas yang sedang
berjalan. Perubahan-perubahan bisa terjadi karena adanya pengaruh dari luar
organisasi ataupun dari internal organisasi.[4]
f. Perumusan Tujuan.
Dimana sebagai haluan atau awal berdirinya
suatu organisasi. Pemilihan bentuk, pembentukan struktur, pekerjaan apa yang
akan dilakukan, kebutuhan tenaga ahli.
g. Departemenisasi.
Merupakan
proses pengelompokan pekerjaan dalam departemen dan departemen ke dalam
organisasi secara keseluruhan.
h. Jenjang Organisasi.
Merupakan
tingkat- tingkat satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas
serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas ke bawah dalam suatu
fungsi tertentu.
i. Kesatuan Perintah.
Dimana
natinya ditiap- tiap pejabat hanya akan bisa diperintah dan bertanggung jawab
kepada seorang atasan saja.
j.
Keberlangsungan.
Suatu
organisasi perlu memiliki jaminan untuk tetep berdiri dan melangsungkan
aktivitas operasi secara terus- menerus.
k.
Keseimbangan.
Diamana
satuan yang ada dalam organisasi harus ditampatkan pada struktur organisasi
sesuai dengan fungsinya. Hal ini sangat penting dimana akan terlihat dan dapat
diaplikasinnya TUPOKSI (tugas pokok dan fungsi).[5]
2. Bentuk Struktur Organisasi.
Salah
satu usaha untuk menjamin adanya fleksibilitas dalam rangka pengembangan
organisasi, maka bentuk organisasi harus diusahakan sesederhana mungkin. Dalam
perkembangannya sampai sekarang, ada enam
macam bentuk organisasi yang masing-masing mempunyai kebaikan dan
keburukkanya. Keenam macam bentuk itu ialah:
a.
Organisasi Lini.
Organisasi Lini adalah bentuk organisasi yang didalamnya
tedapat garis wewenan yang berhubungan langsung secara vertikal antara atasan
dengan bawahan. Setiap kepala unit mempunyai tanggung jawab untuk melaporkan
kepada kepala unit satu tingkat diatasnya.
Ciri-ciri organisasi lini adalah:
1)
Jumlah karyawan sedikit
2)
Selain top manajer, manajer di bawahnya
hanya sebagai pelaksana
3)
Sarananya terbatas
4)
Hubungan antara atasan dan bawahan
bersifat langsung.
5) Bentuk lini pada perusahaan
perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer.
Untuk
lebih jelasnya tentang hal ini dapat terlihat pada gambar berikut ini:
Gbr. Contoh Bentuk organisasi Lini.
Adapun
kelebihan dan kekurangan dari organisasi lini adalah dapat dilihat pada Tabel
Berikut ini:
Tabel.
Kelebihan dan Kekurangan Organisasi Lini.
b.
Organisasi Lini dan Staf.
Organisasi lini dan staff adalah suatu
bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan
sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian di bawahnya serta masing-masing
pejabat. Manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staf yang tidak mempunyai
wewenag memerintah tetapi sebagai penasihat, misalnya mengenai masalah
kearsipan, keuangan personel dan sebagainya.
Ciri-ciri organisasi lini dan staff adalah:
1)
Hubungan atasan dan bawahan tidak
seluruhnya secara langsung.
2)
Karyawan banyak.
3)
Organisasi besar.
4) Ada dua kelompok kerja dalam organisasi
sehingga ditekankan adanya spesialisasi yaitu: personel lini dan personel staf.
Untuk lebih jelasnya tentang hal ini dapat terlihat pada gambar berikut ini:
Untuk lebih jelasnya tentang hal ini dapat terlihat pada gambar berikut ini:
Gbr. Contoh Bentuk Organisasi Lini dan
Staff
Adapun
kelebihan dan kekurangan dari organisasi lini dan Staff adalah dapat dilihat
pada Tabel Berikut ini:
Tabel. Kelebihan dan Kekurangan
Organisasi Lini dan Staff.
c. Organisasi Fungsional.
Adalah suatu organisasi dimana wewenang
dari pemimpin tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai bagian
yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang
mempunyai keahlian khusus.
Ciri-
ciri Organisasi fungsional adalah sebagai berikut:
1)
Organisasi kecil
2)
Didalamnya terdapat kelompok-kelompok
kerja staff ahli.
3)
Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4)
Target yang hendak dicapai jelas dan
pasti
5)
Pengawasan dilakukakn secara ketat.
Untuk lebih jelasnya tentang hal ini
dapat terlihat pada gambar berikut ini:
Gbr. Contoh Bentuk organisasi lini fungsional
Adapun kelebihan dan kekurangan dari
organisasi Fungsional adalah dapat dilihat pada Tabel Berikut ini:
Tabel.
Kelebihan dan Kekurangan Organisasi Fungsional.
d. Organisasi Fungsional dan Garis.
Organisasi
Fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian
tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang
koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
Ciri- cirinya adalah sebagai berikut:
1)
Tidak tampak adanya pembedaan tugas
pokok dan bantuan
2)
Spesialisasi secara praktis pada
pejabat fungsional
3) Pembagaian kerja dan pelimpahan
wewenang tidak membedakan tingkat eselon.
Untuk lebih jelasnya tentang hal ini dapat terlihat pada gambar berikut ini:
Untuk lebih jelasnya tentang hal ini dapat terlihat pada gambar berikut ini:
Gbr. Contoh Bentuk organisasi Fungsional dan Garis.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari
organisasi Fungsional adalah dapat dilihat pada Tabel Berikut ini:
Tabel. Kelebihan dan kekurangan dari
organisasi fungsional dan garis.[6]
3.
Penyebab Sulitnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Berkembang.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan
yang sangat vital dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, tidak hanya di
negara berkembang tetapi juga di negara maju. UMKM di Indonesia sangat
diharapkan dapat terus berperan optimal dalam penyerapan tenaga kerja untuk
menanggulangi angka pengangguran. Menurut data BPS, jumlah UMKM terus meningkat
dan tetap mendominasi jumlah perusahaan. Sudah sejak awal era orde baru hingga
sekarang pemerintah Indonesia begitu banyak menjalankan program untuk mendorong
perkembangan UMKM. Namun hingga sekarang, dibandingkan UMKM negara maju, UMKM
di Indonesia masih lemah dalam banyak hal.[7]
UMKM
di Indonesia telah terbukti menjadi penopang ekonomi di saat krisis, hal ini
terbukti saat krisis 1998. Kuantitas UMKM Indonesia tidak diimbangi dengan
potensi UMKM untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar lagi, dikarenakan
beberapa kendala tersebut menyebabkan UMKM di Indonesia sangat sulit untuk
tumbuh. Namun Kenapa UMKM di Indonesia sulit berkembang? Berikut beberapa
penyebabnya:
a.
Sumber Daya Manusia
Sulit
berkembangnya UMKM di Indonesia dikarenakan sumber daya manusia masih
berkualitas rendah. Banyak sekali kendala yang muncul jika SDM para pelaku
UMKM, baik dari pemilik maupun pegawainya masih sangat rendah. Maka akan sangat
sulit UMKM yang dikelolanya untuk tumbuh menjadi besar.
Masalah
SDM menjadi hal penting, dengan SDM yang berkualitas sangat rendah maka akan
berpengaruh terhadap kualitas produk dan jasa yang diciptakan. Apa lagi, banyak
ditemukan pegawai yang bekerja di UMKM-UMKM tidak memiliki pendidikan formal
yang tinggi.
Baik
dari segi kompetensi, etos kerja, karakter SDM, kesadaran mutu, standardisasi
produk, kewirausahaan, dan manajerial
UMKM menjadi salah satu faktor pemicu sulitnya UMKM di Indonesia sulit
berkembang dan tumbuh bahkan bersaing dengan industri besar.
b.
Masalah Produk
Kenapa
produk? Produk milik UMKM sebenarnya sudah cukup baik kondisinya. Namun dari
segi mutu, banyak produk milik UMKM yang kalah dengan industri besar, hal ini
menyebabkan banyak produk milik UMKM yang tidak diminati oleh masyarakat,
karena kualitas mutu produk yang diciptakannya tidak berstandar.
Tidak
hanya mutu, masyarakat Indonesia masih sering melihat suatu produk dari segi
depannya alias dari segi kemasan. Banyak yang menganggap produk UMKM sangat
jarang yang memiliki desain kemasan yang kurang menarik, dan sangat jarang
terdapat quality control ketika produk telah selesai di produksi dan siap untuk
dipasarkan.
c.
Manajemen
Banyak
sekali UMKM di Indonesia yang tidak memiliki kondisi manajemen yang baik.
Masalah manajemen memang menjadi masalah yang cukup krusial dan cukup sering
ditemukan di hampir semua UMKM yang ada di Indonesia. Kondisi ini menjadi salah
satu alasan kenapa UMKM di Indonesia sulit berkembang. Padahal, jika UMKM di
Indonesia memiliki manajemen yang baik, maka sistem pada UMKM pun bisa sangat
baik.
d.
Pemasaran
Pemasaran
menjadi salah satu kendala yang masih menjadi momok besar bagi para pemilik
UMKM di Indonesia. Karena banyak pelaku UMKM yang bingung bahkan tidak
mengetahui bagaimana dia harus memasarkan produk yang ia produksi. Meskipun ada
beberapa pemilik UMKM yang memulai dengan cara pemasaran mulut ke mulut dan
mengikuti pameran yang biasanya dilaksanakan oleh pemerintah.
e. Keuangan
Mengelola
keuangan usaha memang bukanlah hal yang mudah. Terlebih jika kualitas SDM yang
ada pada UMKM tidak memiliki kemampuan dalam mengatur keuangan. Keuangan
menjadi salah satu kendala kenapa UMKM di Indonesia sulit berkembang, karena
tidak memiliki kejelasan pada cash flow mereka.
Masalah keuangan adalah masalah yang
krusial, jika tidak dikelola dengan baik maka bisa menghancurkan UMKM yang Anda
miliki. Di Indonesia sering sekali ditemukan uang yang digunakan dari hasil
usaha tercampur dengan uang rumah tangga si pemilik.
Padahal ini sangat berbahaya bagi
kelangsungan usaha ke depannya. Terkadang produk yang terjual cukup laris,
tetapi karena kondisi keuangannya tidak diatur dengan baik, dan kemana aliran
uang tersebut mengalir.
Jika Anda seorang pengusaha, ingin
memiliki manajemen keuangan yang baik, sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi.
Salah satu software akuntansi yang cocok untuk UMKM adalah Accurate software.
Dengan menggunakan software akuntansi Accurate pengusaha UMKM bisa lebih baik
dalam mengelola keuangan. Sehingga manajemen keuangan Anda bisa terpantau dan
bisa tersusun lebih rapih dan lebih baik. Serta membantu Anda untuk
mengembangkan dan menumbuhkan UMKM menjadi lebih besar.[8]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN.
Manajemen
merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang
tersedia semaksimum mungkin. Dengan demikian, istilah manajemen mengacu kepada
suatu proses mengkoordonai dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar
diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Organisasi
memiliki pengertian sekelompok orang (2 atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi juga sangat berhubungan dengan manajemen dan tata kerja karena
organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan memerlukan
manajemen untuk mengatur sistem tatakerja.
Asas-asas
organisasi pun banyak ragamnya. Diantaranya yaitu, asas pembagian kerja,
rentang kendali, koordinasi, pelimpahan wewenang, fleksibilitas, perumusan
tujuan, depertemenisasi, jenjang organisasi, kesatuan perintah,
keberlangsungan, serta asas keseimbangan. Adapun bentuk struktur organisasi
meliputi, organisasi lini, organisasi lini dan staf, organisasi fungsional,
serta organisasi fungsional dan garis.
Manajemen
dan organisasi sangat berhubungan erat, manajemen merupakan atau berarti
sebagai kepemimpinan, sedangkan dalam organisasi juga terdapat kepemimpinan.
Dengan demikian untuk menyusun organisasi yang baik dan dapat mencapai tujuan
di perlukan manajemen yang baik juga.
DAFTAR PUSTAKA
Arlina. “Asas-Asas Organisasi dalam Manajemen”. 09 Oktober 2018. http://www.Ilmu-Ekonomi-id.com/2018/01/asas-asas-organisasi-dalam-manajemen.html.
Diah. “5 Fakta Penting Kenapa UMKM di Indonesia Sulit Berkembang”. 09
Oktober 2018. http://solusiaccurate.com/2017/12/23/5-fakta-penting-kenapa-umkm-di-indonesia-sulit-berkembang.html.
Libkemenperin. “UMKM
di Indonesia”. 10 Oktober 2018. http://lib.kemenperin.go.id.
Priyono (2007). “Pengantar
Manajemen”. Surabaya: Zifatama.
Rifa’i, Muhammad. Dan Muhammad Fadhi
(2013). “Manajemen Oganisasi”.
Bandung: Citapustaka.
Sariningsih, Yunita. “Asas-Asas Organisasi”. 09 Oktober 2018. http://arumpakardoc.blogspot.com/2018/04/asas-asas-organisasi.html.
Sulastri, Lilis (2014). ”Manajemen”. Bandung: La Good’s Publishing.
[1]Lilis Sulastri, Manajemen, (Bandung: La Good’s
Publishing, 2012), hlm. 9.
[2]Muhammad Rifa’i, dan Muhammad Fadhli, Manajemen
Organisasi, (Bandung: Citapustaka, 2013), hlm. 13-14.
[3]Muhammad Rifa’i, dan Muhammad Fadhli, Manajemen
Organisasi, (Bandung: Citapustaka, 2013), hlm. 12.
[4]Arlina. “Asas-Asas Organisasi dalam Manajemen”, Ilmu Ekonomi id, diakses
dari http://www.Ilmu-Ekonomi-id.com/2018/01/Asas-Asas-Organisasi-dalam-Managemen.html?m=1,
Pada tanggal 9 oktober 2018 Pukul 10.34.
[5]Yunita Sariningsih, “Asas-Asas Organisasi”, Arumpakardoc,
diakses dari http://arumpakardoc.blogspot.com/2012/04/Asas-Asas-Organisasi-1.html?m=1.
Pada tanggal 09 Oktober 2018 Pukul 10.47.
[6]H. Muhammad Rifa’i, M.Pd dan Muhammad
Fadhli, M,Pd, Manajemen Organisasi,
(Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2013), hlm. 78-84.
[7]Libkemenperin, “UMKM di
Indonesia”, lib.kemenperin, diakses dari http://lib.kemenperin.go.id/neo/detil.php?id=217637. Pada tanggal 10 Oktober 2018 Pukul 10.11.
[8]Diah, “5 Fakta Penting Kenapa UMKM di Indonesia Sulit Berkembang”,
Solusiaccurate, diakses dari http://solusiaccurate.com/2017/12/23/5-fakta-penting-kenapa-umkm-di-indonesia-sulit-berkembang/.
Pada tanggal 9 Oktober 2018 Pukul 13.23.
Comments
Post a Comment