MAKALAH TEORI KONSUMSI : INDIFFERENT CURVE



MAKALAH

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

TEORI KONSUMSI: INDIFFERENT CURVE






DISUSUN OLEH :

1. TARICHA PUTRI NABILA
2. RIDHA ANDINI
3. NUR FAJARIAH
4. YUSNILA WATI
5. RICKY RINALDI 

DOSEN PENGAMPUH :

Drs. SUGIANTO, M.A.



EKONOMI SYARIAH II.B

STAI SYEKH H. ABDUL HALIM HASAN AL-ISHLAHIYAH BINJAI

2019
 




KATA PENGANTAR



Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt  yang telah memberikan rahmat, nikmat serta karunia-Nya kepada saya, karena atas kehendak-Nya pula kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Judul dari makalah ini adalah “Teori Konsumsi: Indifferent Curve”. Adapun isi dari makalah ini adalah tentang pengertian Indifference Curve, Income Consumption Curve, Price Consumpstion Curve, serta Substitution Effect dan Income Effect. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat, sehingga dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini dari awal sampai akhir. Dan semoga Allah swt senantiasa selalu meridho’i segala usaha kita.

                                             Binjai, April 2019



Penulis           








DAFTAR  ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi 
BAB I
PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
 B. Rumusan Masalah
 C. Tujuan Penulisan 
BAB II
PEMBAHASAN
   A. Indifferent Curve (IC)
   B. Income Consumption Curve (ICC)
   C. Price Consumpstion Curve (PCC)
   D. Substitution Effect and Income Effect
BAB III
PENUTUP
   A. Kesimpulan 
Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Secara historis, teori nilai guna (Utility) merupakan teori yang terlebih dahulu dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang akan dibeli dan dikonsumsinya. Dapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip pemaksimuman kepuasan yang dilakukan oleh orang-orang yang berfikir secara rasional dalam memilih berbagai barang keperluannya. Akan tetapi, telah lama orang melihat sesuatu kelemahan penting dari teori tersebut, yaitu: menyatakan kepuasan dalam angka-angka adalah kurang tepat oleh karena kepuasan adalah seutu yang tidak mudah untuk diukur. Untuk menghindari kelemahan ini Sir John R.Hicks telah mengembangkan satu pendekatan baru untuk mewujudkan prinsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan terbatas. Analisis ini dikenal sebagai analisis kurva kepuasan sama, yang meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas pada penulisan kali ini, yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Indifferent Curve (IC) dan bagaimana bentuk kurva tersebut?
2. Apa yang dimaksud dengan Income Consumption Curve (ICC) dan bagaimana bentuk kurva tersebut?  
3. Apa yang dimaksud dengan Price Consumpstion Curve (PCC) dan bagaimana bentuk kurva tersebut?  
4. Apa yang dimaksud dengan Efek Pengganti dan Efek Pendapatan (Substitution Effect and Income Effect)?

C.      TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan ditulisnya makalah ini antara lain guna menjawab segala rumusan masalah yang ada. Diharapkan makalah ini dapat membantu pemahaman mengenai. Teori tingkah laku konsumen: Indifferent Curve, Income Consumption Curve, Price Consumpstion Curve, serta Substitution Effect dan Income Effect.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Indifferent Curve (IC)
Indifferent Curve adalah suatu garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari dua macam barang konsumsi yang dapat memberikan kepuasan sama.[1] Atau dengan kata lain kurva kepuasan sama atau Indifferent Curve (IC) didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya. Untuk menggambarkan kurva kepuasan sama perlu dimisalkan bahwa seorang konsumen hanya akan membeli dan mengkonsumsi dua macam barang.

1.         Kombinasi Barang yang Mewujudkan Kepuasan Sama

 
Tabel gabungan makanan dan pakaian yang memberikan kepuasan sama
Ditunjukan enam buah gabungan makanan dan pakaian yaitu gabungan A, B, C, D, E ataupun F yang akan memberikan kepuasan sama besarnya kepada seorang konsumen. Artinya, kepuasan yang diperoleh konsumen jika mengkonsumsi 10 makanan dan 2 pakaian (gabungan A) sama dengan jika konsumen tersebut mengkonsumsi 7 makanan dan 3 pakaian (gabungan B), 5 makanan dan 4 pakaian (gabungan C) atau gabungan makanan dan pakaian lainnya yang terdapat dalam table tersebut.[2]
Karena memberikan kepuasan yang sama besarnya maka dikatakan konsumen bersikap “indifference” yaitu sikap tak acuh dalam membuat pilihan. Sehingga dalam bahasa Inggris, analis ini dinamakan indifference curve analysis.
Jika gabungan A, B, C, D, E, dan F dibuat titik-titik maka akan menggambarkan hubungan dan diperoleh kurva kepuasan sama, sebagai berikut:
Gambar kurva kepuasan sama

2.         Tingkat Penggantian Marjinal
Tingkat penggantian marjinal adalah penggantian yang menggambarkan besarnya pengorbanan atas konsumsi suatu barang untuk menaikkan konsumsi satu barang lainnya dan pada waktu yang sama tetap mempertahankan tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen.
Perubahan yang berlaku apabila konsumen menukar gabungan barang yang dikonsumsi yaitu dimisalkan konsumen menukar konsumsi gabungan A menjadi gabungan B dapat menaikkan konsumsi pakaian dari 2 menjadi 3 unit, dan pengurangan konsumsi makanan dari 10 menjadi 7 unit. Keadaan ini berarti bahwa untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen maka kenaikkan konsumsi satu unit pakaian harus dibayar dengan pengurangan 3 unit konsumsi pakaian. (ingat: setiap gabungan memberikan kepuasan yang sama besarnya).
Tingkat penggantian marjinal berikutnya apabila konsumen mengubah konsumsinya dari gabungan B menjadi gabungan C agar tingkat kepuasan tidak mengalami perubahan maka diperoleh kenaikkan satu unit pakaian dan 2 unit makanan dikorbankan. Sehingga tingkat penggantian marjinalnya adalah 2. Hal ini juga berlaku pada gabungan barang C ke gabungan barang D, gabungan barang D ke gabungan barang E, dan gabungan barang E ke gabungan barang F.
Tabel Tingkat Penggantian Marjinal makanan dan pakaian.

Terlihat bahwa tingkat penggantian marjinal bertambah kecil. Tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil ini disebabkan oleh:
a. Pada waktu konsumen mempunyai barang Y yang jumlahnya relatif lebih banyak dan barang X yang jumlahnya relatif lebih sedikit, diperlukan pengurangan konsumsi yang besar atas barang Y untuk memperoleh satu tambahan barang X; akan tetapi
b. Semakin sedikit barang X yang telah diperoleh, semakin sedikit pengurangan konsumsi barang Y yang harus dilakukan untuk memperoleh satu barang X.
      Akibat dari tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil maka kurva kepuasan sama semakin lama semakin kurang kecondongannya atau bentuk kurva kepuasa sama adalah cekung ke titik 0.

3.         Peta Kurva Kepuasan Sama[3]
                         Gbr. Peta kurva kepuasan sama.

Kurva U1, U2, U3, dan U4 adalah sekumpulan kurva kepuasan sama dari seorang konsumen yang memgkonsumsi makanan dan pakaian. Tingkat kepuasan yang digambarkan kurva U4 lebih besar daripada kurva yang lain. Kurva U3 tingkat kepuasannya lebih besar dari kurva U1 dan kurva U2. Sedangkan kurva U2 tingkat kepuasannya lebih besar dari kurvaU1. Sehingga diperoleh, setiap kurva kepuasan sama yang lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar.
Jadi, dapat disimpulankan berikut:
a. Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada dibawah kurva yang pertama adalah lebih sedikit jumlahnya. Ini berarti kepuasan yang diperoleh konsumen lebih sedikit.
b. Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada diatas kurva yang pertama adalah lebih banyak jumlahnya. Maka kepuasan yang diperoleh konsumen juga lebih banyak.[4]

B.       Income Consumption Curve (ICC)
Kurva pendapatan konsumsi atau Income consumption curve (ICC) menggambarkan kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat pendapatan, sedangkan harga dan preferensi tetap.
Kenaikan pendapatan di mana rasio harga relatif tetap akan menggeser garis anggaran ke kanan sejajar dengan garis anggaran sebelumnya. Pergeseran garis anggaran tersebut akan menggeser titik keseimbangan konsumen. ICC merupakan garis yang menghubungkan berbagai titik keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat pendapatan.
Gambar. Kurva pendapatan konsumsi (ICC)

C.      Price Consumption Curve (PCC)
Kurva harga konsumsi atau Price Consumption Curve (PCC) menggambarkan kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat harga, sedangkan harga barang lain dan pendapatan konstan.
Dengan adanya penurunan harga suatu barang, garis anggaran bergerak dan posisi keseimbangan berpindah. Apabila titik keseimbangan tersebut dihubungkan maka diperoleh garis konsumsi harga.
Gbr. Kurva Harga Konsumsi (PCC).[5]

D.      Substitution Effect and Income Effect
Efek perubahan harga suatu barang terhadap konsumsi dapat dibagi menjadi dua, yakni efek pendapatan (income effect) dan efek penggantian (substitution effect).

1.         Substitution Effect (Efek Pengganti)
Keterangan:
. Pada posisi awal, kurva batas anggaran adalah garis yang menghubungkan N/Py dan N/Px. Titik A merupakan persinggungan kurva batas anggaran dengan kurva indiferen. Ini merupakan titik yang menghasikan kepuasan maksimal, yakni kombinasi konsumsi barang X1 dan Y1.
. Penurunan harga barang X mengubah kurva awal di sumbu horizontal, dari N/Px menjadi N/ Px1
.  Akibatnya, konsumen memiliki kesempatan untuk mengkonsumsi lebih banyak barang X dan Y, sekaligus menambah nilai kepuasan yakni sebesar X2 dan Y2 (Titik B).

2.         Income Effect (Efek Pendapatan)
Keterangan:
. Melanjutkan dari kasus Substitution Effect, kurva batasan anggaran yang baru adalah garis yang menghubungkan N/Py dengan N/Px1.
. Konsumen mengalami penurunan penghasilan, sehingga menggeser kurva batas anggaran secara sejajar kedalam (Kegaris yang menghubungkan N1/Py dan N1/Px).
. Akibatnya terjadi penurunan konsumsi barang dan perubahan pada titik keseimbangan, yakni dari titik B (X2, Y2) ke titik C (X3, Y3).[6]






BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Indifferent Curve (IC) adalah suatu garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari dua macam barang konsumsi yang dapat memberikan kepuasan sama. Income Consumption Curve (ICC) menggambarkan kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat pendapatan, sedangkan harga dan preferensi tetap. Price Consumption Curve (PCC) menggambarkan kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat harga, sedangkan harga barang lain dan pendapatan konstan. Efek perubahan harga suatu barang terhadap konsumsi dapat dibagi menjadi dua, yakni penurunan harga menambah pendapatan rill konsumen dan kenaikan pendapatan rill ini akan menambah konsumsi berbagai barang yang disebut dengan efek pendapatan (income effect), serta konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang itu dan mengurangi konsumsi barang lain yang disebut dengan efek penggantian (substitution effect).




DAFTAR PUSTAKA

Amaliawati, Lia. Dan Murni, Asfia. 2017. Ekonomika Mikro. (Cetakan ke-2). Bandung: PT. Refika Aditama.
Ghaffar, Aldo. Teori Tingkah Laku Konsumen: Kurva Kepuasan Sama. 01 April 2019. http://www.academia.edu/29281833/Teori_Tingkah_Laku_Konsumen_Analisis_Kurva_Kepuasan_Sama. Pada Tanggal 1 April 2019 Pukul 14.05.
Setiyo. Memahami Teori Utilitas, Marginal Utility, Indifferent Curve, dan Marginal. 01 April 2019.https://www.ajarekonomi.com/2018/04/memahami-teori-utilitas-marginal.html? m=1. Pada tanggal 1 April 2019 Pukul 13.32.
Sukirno, Sadono. 2016. Mikroekonomi. (Cetakan ke-3). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.



[1]Lia Amaliawati, dan Asfia Murni, Ekonomika Mikro, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2014), Cet. 2, hal. 142.
[2]Sadono Sukirno, Mikroekonomi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2017), Cet. 3, hal. 170.
[3]Ibid., hal. 171-172.
[4]Ibid., hal. 173.
[5]Aldo Ghaffar, Teori Tingkah Laku Konsumen: Kurva Kepuasan Sama, Academia, diakses dari http://www.academia.edu/29281833/Teori_Tingkah_Laku_Konsumen_Analisis_Kurva_Kepuasan_Sama. Pada Tanggal 1 April 2019 Pukul 14.05.
[6]Setiyo, Memahami Teori Utilitas, Marginal Utility, Indifferent Curve, dan Marginal, Ajarekonomi, diakses dari https://www.ajarekonomi.com/2018/04/memahami-teori-utilitas-marginal.html?m=1. Pada tanggal 1 April 2019 Pukul 13.32.

Comments

Popular posts from this blog

SYAR'U MAN QABLANA

ULUMUL HADIST : Sanad, Matan, dan Rawi Hadist

HADIST-HADIST EKO. TENTANG ANJURAN JUAL BELI

TASAWUF DI INDONESIA

AKAD DAN KHIYAR

ISLAMIC BANKING

FIQH MUNAKAHAT_

KONSEP KEBUTUHAN DALAM EKONOMI SYARIAH

MANAJEMEN ORGANISASI